Friday, July 23, 2010

Multi Level Marketing - Syariah

Multi Level Marketing

Wednesday, July 14, 2010

Maintain Miss V :

Maintain Miss V
Merawat "Miss V" : Sehat Setelah Melahirkan

Melahirkan dan memiliki keturunan yang sehat adalah impian semua wanita, betapa pun sakitnya proses persalinan yang dijalani. Terlebih jika mampu melahirkan lewat proses persalinan normal. Kali ini K-LINK menyajikan tips bagi Anda untuk merawat organ intim setelah melahirkan.

Tak sedikit kekhawatiran yang muncul pada wanita tentang kondisi mereka setelah si kecil lahir. Misalnya perubahan ukuran organ intim yang menjadi jalan lahir bagi si bayi. Setelah melahirkan, pembukaan vagina akan menjadi 1 hingga 4 cm lebih besar dari pada sebelumnya. Selain melebarnya otot organ intim, setelah melahirkan banyak wanita mengalami rasa sakit pada organ intim disebabkan kurang lancarnya darah nifas yang keluar atau masih mengendap di dalam rahim. Kondisi ini bisa menyababkan masalah penyakit serius di kemudian hari seperti kanker rahim.

Banyak cara untuk melakukan perawatan vagina, salah satunya adalah dengan melakukkan latihan senam kegel. Senam kegel pertama kali diperkenalkan tahun 1948 oleh dr. Arnold Kegel, seorang aisten profesor genekolog dari Universitas California Selatan. Senam ini bertujuan memperkuat dan memperbaiki otot-otot panggul pada wanita. Dengan latihan yang teratur dan benar, senam dapat membantu terutama untuk memulihkan kondisi wanita setelah melahirkan.

SENAM KEGEL

Cobalah untuk menahan aliran kencing dan teruskan kembali, lakukan berkali-kali. Dengan melakukan latihan tersebut Anda melatih otot vagina menjadi semakin kuat.

Lakukan kontraksi pada otot vagina, tahan selama hitungan 10 detik, kemudian rilekskan. Jika tidak dapat menahan kontraksi dalam hitungan tersebut, teruskan latihan. Secara bertahap, otot vagina akan semakin kuat. Ulangi langkah ini 10 kali pada kesempatan pertama dan tingkatkan intesnsitasnya pada kesempatan berikut.

Senam kegel selain sederhana dan mudah dilakukan, hanya membutuhkan beberapa menit dalam sehari. Anda dapat berlatih dimana pun dan kapan pun; di rumah, di dalam mobil, di tempat kerja, saat berjalan, saat menonton TV, berbaring, duduk dan sebagainya. Untuk hasil terbaik, senam kegel perlu dilakukan secara konstan setiap hari. Hasilnya tidak akan didapat dalam satu hari. Kebanyakan orang akan merasakan perubahan setelah 3 atau 4 minggu dengan berlatih beberapa menit setiap hari. Dengan melatih senam kegel secara terus menerus terutama setelah melahirkan, hubungan Anda dan suami akan semakin harmonis.

PERAWATAN MENYELURUH

Untuk menjaga kesehatan dan kekuatan otot vagina, selain dengan setiap saat melatih senam kegel, K-LINK membantu kebutuhan Anda melakukan perawatan maksimal. K-Puyikang dan K-Sophie menjadi perpaduan dan solusi yang sempurna untuk memelihara kesehatan organ intim Anda. K-Puyikang dapat mengembalikan elastisitas vagina, baik yang sudah melahirkan atau yang telah lama menikah.

Formula K-Puyikang mampu menguatkan dan mengembalikan elastisitas vagina dan memberikan sensasi seperti pengantin baru. Selain memperkuat otot vagina, K-Puyikang terbukti dapat mengobati berbagai masalah pada organ intim seperti kista, endometriosis, keputihan, iritasi, infeksi dan peradangan pada vagina sampai ke masalah penyakit serius seperti kanker. Berbeda denganproduk di pasaran yang hanya membersihkan bagian organ intim saja. K-Puyikang mampu membersihkan vagina sampai ke dalam rahim, komposisi herbal di dalamnya pun mampu menstabilkan hormon di dalam tubuh.

Selain menjaga organ intim tetap sehat dan menguatkan otot vagina, Anda pun harus menjaganya agar tetap bersih, kering dan tidak lembab, agar terhindar dari bakteri dan jamur. Untuk mengatasinya, K-Sophie dengan perpaduan herbal dan ion negatif memelihara organ intim Anda dan mencegah bakteri masuk ke dalam tubuh, menjadikannya tatap bersih. Pada wanita yang telah melahirkan, K-Shopie juga sangat baik digunakan. Daya serapnya yang tinggi mampu menyerap sampai 125 ml air, sehingga cocok bagi mereka yang sedang nifas.

Pada kondisi pasca melahirkan pemakaian K-Puyikang sebaiknya ditunggu sampai pendarahannya selesai. Dapat dipakai setiap hari selama 7 hari pada pemakaian awal dan seterusnya dapat dipakai 1-2 kali dalam seminggu. Untuk Anda yang memiliki masalah kesehatan K-Puyikang dapat dipakai setiap hari sampai masalah teratasi. Sememtara K-Shopie daily dapat dipakai setiap saat sesuai kebutuhan, karena terbukti sangat aman digunakan, tanpa efek samping.

Dengan memakai K-Puyikang dan K-Shopie secara teratur dibantu dengan rutin berlatih senam kegel terutama setelah melahirkan, organ intim Anda akan tetap terjaga kebersihan dan kesehatannya. Otot vagina pun mampu kembali seperti semula. Sehingga impian Anda menciptakan keharmonisan dalam keluarga pun terwujud.

Sumber : Majalah GlobalNetwork K-Link Indonesia

Tuesday, July 6, 2010

Sunday, July 4, 2010

Retire Old, Retire Poor 2

Retire Old, Retire Poor 2
Siap Menghadapi Pensiun (2)
Taufik Gumulya - detikFinance


Foto: Taufik Gumulya
Jakarta - Dalam artikel sebelumnya, dijelaskan mengenai bagaimana pentingnya mempersiapkan pensiun. Dalam artikel kedua ini, saya ingin mengulas mengenai detail rencana pensiun itu sendiri.

Saya ingin sedikit berbagi pengalaman dimana saya pernah diminta oleh sebuah perusahaan asing tbk (terbuka) untuk menganalisa kinerja pertumbuhan dana pensiun tersebut. Betapa terkejutnya saya bahwa sebuah perusahaan asing yang sudah 'go public' pun masih sangat jauh dari harapan memenuhi kesejahteraan pegawainya jika mereka karyawannya pensiun kelak.

Kesalahan demi kesalahan sering terjadi dalam hal mempersiapkan dana pensiun, kami menyebutnya dengan kesalahan majemuk atau dikenal dengan istilah compounding error. Fatalnya compounding error tersebut dilakukan oleh banyak perusahaan (dana pensiun) dan juga oleh para karyawan. Memang umumnya kesalahan ini dilakukan tanpa sadar karena mereka tidak mengetahui bagaimana caranya agar pada saat karyawan memasuki masa pensiun, karyawan tetap memiliki potensi yang besar untuk menikmati hidup didalam zona yang nyaman.

Lalu bagaimana caranya agar kesalahan tersebut dapat ditekan semaksimal mungkin? Jawabannya adalah ke 2 (dua) pihak yang harus memperhatikan agar dana pensiun dapat menjaga kesejahteraan karyawan saat memasuki masa pensiun yaitu pihak pertama adalah karyawan itu sendiri (secara individu) dan pihak kedua adalah perusahaan atau badan yang mempekerjakan dan atau mengelola pertumbuhan aset dana pensiun dari karyawan tersebut. Kombinasi antara kedua pihak ini menjadi penting karena sebagai seorang karyawan alangkah baiknya jika ikut melakukan investasi tambahan secara mandiri demi kesejahteraannya dan keluarga ketika kelak memasuki masa pensiun.

Pembaca yang bijak, sebelum penulis memberikan ulasan dari sudut pandang kedua belah pihak yang terlibat dalam pengembangan dana pensiun, ada baiknya kita memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan karyawan tentunya dilihat dari faktor finansial, yakni:

1. Faktor inflasi negara saat sebelum dan setelah memasuki masa pensiun, untuk memperkirakan perhitungan inflasi tersebut maka gunakanlah data historis inflasi dari BPS (Biro Pusat Statistik). Faktor ini merupakan faktor yang sangat dominan dalam hal menggerus tingkat kesejahteraan. Ada baiknya kita memahami angka inflasi bulanan yang dipaparkan oleh BPS.

Sebagai contoh inflasi Indonesia di bulan Juli, Agustus, September tahun 2009 adalah masing-masing adalah sebesar 0,45%; 0,56% dan 1,05% maka inflasi Indonesia secara komulatif adalah tidak serta merta menjumlahkan angka tersebut melainkan menggunakan rumus penjumlahan geometris, untuk contoh diatas rumusnya menjadi: (1+0,45%)*(1+0,56%)*(1+1,05%) – 1 jadi, inflasi komulatif Indonesia 3 bulan berjalan di tahun 2009 adalah sebesar 2,07%. Ini berarti bahwa jika anda memiliki uang diawal bulan Juli 2009 sebesar Rp 1.000.000,-, maka nilai absolut uang tersebut diakhir bulan September 2009 menjadi Rp 979.300,- atau berkurang sebanyak 2,07%.

2. Faktor tingkat pengembalian (return) sebelum dan juga setelah memasuki masa pensiun yakni tingkat pengembalian minimal yang diharapkan (sering disebut dengan istilah bunga).

3. Faktor akumulasi pertumbuhan investasi (return) versus inflasi (pada masa sebelum pensiun), dalam hal ini harus positf jadi mutlak dicari instrumen yang sesuai sehingga dapat 'mengalahkan' inflasi. Perlu diketahui banyak dana pensiun yang tidak memperhitungkan kondisi ini, mereka hanya melihat tingkat pengembalian tanpa melakukan analisa terhadap kondisi inflasi berjalan. Sehingga akumulasi pertumbuhan dana saat memasuki masa pensiun menjadi negatif.

Demikian 3 (tiga) faktor finansial yang harus diperhitungkan dan dimonitoring dalam melakukan investasi dana pensiun. Tahapan berikut adalah ditujukan kepada pihak individu (diri sendiri) yang akan menjalani pensiun kelak.

Dalam hal melakukan implementasi investasi dana pensiun secara mandiri maka beberapa langkah berikut menjadi sangat penting yaitu:

1. Estimasi jumlah dana: untuk memenuhi kebutuhan bulanan anda saat memasuki pensiun, cara sederhana dalam melakukan estimasi tersebut adalah dengan membayangkan kondisi nilai uang saat ini (present value), ya bayangkan jika anda pensiun saat ini, bukan besok, bukan lusa atau bukan 30 tahun lagi tetapi sekarang!, apa yang akan anda lakukan jika saat ini anda pensiun?, mungkin jawabnya adalah saya ingin berlibur dan mempersiapkan dana untuk kesehatan saya. Marilah kita bahas:

Berapa besar dana diperlukan untuk berlibur dan keperluan lainnya?, katakanlah anda cukup nyaman dengan tersedia dana (saat ini) untuk berlibur dan kebutuhan lain sebesar Rp 4.000.000,- (empat juta rupiah) serta dana siaga atau stand by untuk kesehatan sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) jadi total dana harus tersedia adalah Rp 6.000.000,- (enam juta rupiah) setiap bulannya. Namun tahukah anda 30 tahun yang akan datang (misalkan pada saat anda pensiun), dengan memperhitungkan faktor inflasi sebesar 8% maka dana Rp 6 juta akan setara dengan nilai (pembulatan keatas) Rp 60.400.000,- (enam puluh juta empat ratus ribu rupiah). Jadi dana yang dibutuhkan saat pensiun (future value) adalah sebesar Rp 60,4 jutaan bandingkan dengan besar dana saat ini Rp 6 juta perbulan.

2. Lama dana tersedia sejak mulai pensiun (dalam tahun): dalam contoh diatas kita berusaha agar minimal sejak mulai pensiun hingga 20 tahun kemudian dana sebesar Rp 60,4 juta perbulan tersedia. Jadi jika pensiun diusia 55 tahun maka hingga setidaknya di usia 74 tahun dana tersebut harus tersedia, tentu idealnya dana yang tersedia harus memperhitungkan proyeksi nilai inflasi saat mulai memasuki masa pensiun. Contoh sederhana kasus diatas adalah sebagai berikut:

Dana yang dibutuhkan setiap bulannya adalah Rp 60,4 juta maka dalam setahun (Rp 60,4 juta X 12) jadi dana yang dibutuhkan di tahun I (tahun pertama) saat memasuki masa pensiun adalah sebesar Rp 724,8 juta dan anggaplah inflasi yang akan terjadi pada periode masa pensiun adalah sebesar 5% setiap tahunnya, maka dana yang harus tersedia di tahun ke II (kedua) adalah sebesar Rp 724,8 juta X (1+5%) atau sebesar Rp 761,04 juta serta di tahun ke III (ketiga) sebesar Rp 799,09 juta dan seterusnya hingga tahun ke 20.

3. Investasi yang dilakukan setiap bulan: sebaiknya investasi yang dilakukan harus sedini mungkin sehingga akan menjadi lebih kecil.

Contoh kasus diatas, investasi yang dilakukan agar dana sebesar Rp 60,4 juta dapat dibayarkan sebagai uang pensiun setiap bulan, serta uang pensiun tersebut meningkat sebesar 5% setiap tahunnya. Maka dana yang harus disisihkan dari gaji saat ini adalah sebesar (pembulatan) Rp 680.500,- setiap bulan selama 30 tahun. Tetapi jika terlambat memulai (misal baru memulai di usia 40 tahun) maka dana yang harus disiapkan adalah sebesar Rp 4.420.000,- setiap bulannya selama 15 tahun, investasi ini dilakukan untuk memenuhi kesejahteraan yang setara dengan (nilai saat ini) Rp 6 juta setiap bulannya.

Investasi yang dilakukan setiap bulan sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni dengan meningkat (increment) atau dengan jumlah yang tetap (constant) maupun jumlah yang menurun (decrement) setiap tahunnya. Pada contoh diatas untuk investasi selama 30 tahun dengan meningkat (increment) sebesar 10% setiap tahun, secara tetap (constant) dan menurun (decrement) sebesar 10% setiap tahun maka investasi di tahun I (pertama) adalah berturut-turut sebesar Rp 387.000,- (meningkat 10% setiap tahun); Rp 680.400, - (tetap) dan Rp 988.000,- (menurun 10% setiap tahun).

4. Instrumen investasi yang tepat: untuk memenuhi jumlah angka tersebut sesuai dengan poin 2 diatas serta untuk memenuhi tersedianya dana selama 20 tahun sejak masuk di dalam masa pensiun. Investasi yang dilakukan pada dana pensiun sesungguhnya dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

Bagian pertama adalah investasi yang dilakukan pada saat seorang karyawan belum memasuki masa pensiun hingga sesaat sebelum pensiun itu tiba. Artinya investasi dapat dilakukan sedini mungkin, semakin awal semakin baik (contoh kasus pada poin 3 menjelaskan hal ini). Tujuan investasi pada bagian ini agar dana pensiun terakumulasi dengan jumlah minimal dapat memberi kesejahteraan kepada pemiliknya ketika memasuki masa pensiun hingga selama waktu yang di inginkan (20 tahun misalnya).

Instrumen investasi yang dapat dipergunakan adalah harus sesuai dengan waktu tersedia:
Diatas 5 tahun dapat menggunakan Reksa Dana Saham (RDS);
Antara 3 – 5 tahun Reksa Dana Campuran (RDC)dengan sedikit pada RDS;
Antara 1-3 tahun Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) dengan sedikit pada RDC
Dibawah 1 tahun mutlak di simpan pada Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) atau pada deposito.

Bagian kedua adalah investasi yang dilakukan saat seseorang mulai memasuki masa pensiun hingga mencukupi selama waktu yang di inginkan (20 tahun misalnya). Investasi ini lebih bersifat untuk menyimpan dana pensiun dan mendistrbusikan dana tersebut setiap bulan kepada individu hingga waktu yang diinginkan (misalkan selama 20 tahun atau 240 bulan).

Instrumen investasi yang digunakan adalah deposito dengan akumulasi bunga yang ditambahkan dalam nilai pokok deposito, jumlah deposito ini akan terus berkurang karena setiap bulan sebagian dana kebutuhan bulanan akan ditarik untuk digunakan oleh individu tersebut hingga kurun waktu tertentu (dalam contoh hingga selama 20 tahun).

Saran kami bagi mereka yang telah memasuki masa pensiun (para pensiunan) adalah untuk menghindari investasi yang memiliki resiko tinggi meskipun ada peluang mendapatkan keuntungan yang tinggi, misalnya melakukan investasi pada saham, opsi (option) dan invetasi pada kontrak derivative lainnya seperti valas (valuta asing), perdagangan berjangka (future trading) dan lain-lain.

Mengapa demikian?, karena pada periode ini seorang pensiunan sudah tidak tepat lagi untuk mengalami pasang surut kekayaan yang begitu cepat, kondisi ini sangat berpotensi mengurangi kekayaan dari pesiunan tersebut. Para pensiunan hindarilah rayuan, iklan yang sangat menarik dari mereka yang mengatakan bahwa investasi disaham sangat baik bagi para pensiunan, menjadi kaya melalui opsi, dll.

Yang pasti investasi di saham dan derivative (option)sangat beresiko, investasi ini hanya cocok dilakukan dengan rentang waktu investasi yang panjang (diatas 5 tahun) dan tentunya baru dapat dilakukan jika kebutuhan dasar bulanan sudah terpenuhi. Jadi jika anda memiliki dana lebih untuk jangka panjang, namun jika tidak mohon dihindari.

Taufik Gumulya, CFP®, Perencana Keuangan dan CEO pada TGRM Financial Planning Services